Meriahnya Hari Jadi Lasem (HJL), Dibuka Wakil Bupati Rembang

144

Simbolis: Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’  (Tengah) saat membuka acara. 

ZONA TERKINI — Kawasan Lasem merupakan kota tua sejuta pesona. Kekayaan warisan budaya Adiluhung Kota Tua ini membuat Lasem digadang – gadang menjadi Warisan Dunia (UNESCO). Semua orang sudah merasa tak asing lagi untuk beberapa julukan Lasem ini, seperti Kota Santri, Kota Bahari, Kota Batik hingga KotaTiongkok Kecil.

Histori Lasem selalu melekat dari zaman Prasejarah, Majapahit, Jawa, Islam, China, Kolonial dan Jepang. Lasem juga tercatat dalam sejumlah naskah kuno seperti Nagarakretagama, Badrasantri dan Pararaton.

Melalui Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) yang merupakan program kolaborasi Pemerintah, Pemprov Jateng dan Pemeritah Kabupaten Rembang itu, Lasem terus berbenah. Berbagai kegiatan seni budaya, baik oleh masyarakat setempat maupun komunitas sejarah, budaya serta kolaborasi dengan pemerintah setempat, kerap digelar di kota pusaka ini. Bahkan sudah jauh – jauh hari, sebelum Lasem secara formal dibangun sebagai Kota Pusaka pada hari ini.

Salah satu momentum penting dalam rangka Nguri – Uri budaya dan sejarah Lasem adalah Peringatan Hari Jadi Lasem (HJL) yang jatuh pada 21 Juni 2023 mendatang.

Pada tahun ini, peringatan HJL merupakan kegiatan massal yang kelima. HJL secara rutin diselenggarakan sejak tahun 2017 (sempat vakum selama pandemi). Kegiatan HJL tahun ini dipusatkan di Alun – Alun Lasem (outdoor) dan Aula Serba Guna di lantai 3 Pasar Seni Lasem (indoor) Kabupaten Rembang.

Momentum akbar ini akan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, Konforpincam Lasem, Kapolsek Lasem (diwakilkan), Danramil Lasem, seluruh kepala desa beserta perangkat di Kecamatan Lasem, tokoh masyarakat serta komunitas pemerhati sejarah Lasem.

BACA JUGA :  Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman di Peluncuran dan Bedah Buku

Sementara masyarakat yang tidak tertampung di aula terlihat memadati area Alun – Alun Lasem. Pembukaan HJL ini juga bersamaan dengan peresmian pergelaran pameran foto dan benda arkeologi terkait sejarah serta budaya Lasem.

Adapun tujuan HJL sendiri yaitu untuk
melestarikan sejarah dan budaya serta warisan Lasem kepada masyarakat, bahkan dunia. Selain itu, sebagai sarana silaturahmi antara pemerintah, komunitas dan masyarakat. Membuka peran masyarakat Lasem utamanya kaum milenial dalam menjaga dan melestarikan sejarah serta warisan budaya.

Berlangsungnya kegiatan HJL ini tak lupa melibatkan berbagai kalangan, yakni komunitas dan penggiat sejarah, budaya Kota Lasem, masyarakat Lasem, siswa – siswi di Kota Lasem serta para tamu undangan.

Sementara itu, aneka kegiatan HJL kali ini dimeriahkan oleh fashion show Batik Tulis Lasem, pada, Sabtu (17/6) pukul 19.00 – 22.00 WIB, yang bertempat di Alun – Alun Lasem. Lalu ada fameran foto dan benda sejarah Lasem, pada hari Minggu hingga Rabu, (18 – 21) berlokasi di lantai 3 Aula Pasar Kreatif Lasem. Tak kurang dari 250 foto situs arkeologi Lasem dan benda arkeologi akan dipamerkan dalam ajang ini.

Sarasehan budaya bersama pakar sejarah dari Universitas Negeri Malang, pada Selasa (20/6) Pukul 08.00 – 12.00 WIB bertempat di lantai 3 Aula Pasar Kreatif Lasem. Juga ada tasyakuran malam tirakatan, Rabu (21/6) pukul 19.00 – 22.00 WIB, di lantai 3 Aula Pasar Kreatif Lasem.

Acara penutupan ini nantinya akan dihadiri oleh Kapolres Rembang, Camat Lasem, Kapolsek Lasem, Danramil Lasem, Kepala Desa di Kecamatan Lasem, tokoh masyarakat dan komunitas sejarah, budaya Lasem.

Dari serangkaian kegiatan HJL yang sudah berjalan kali ini meliputi, fashion show batik tulis Lasem, Sabtu (17/6) pukul 19.00 – 22.00 WIB. Antusiasme masyarakat begitu cukup tinggi. Terbukti, area Alun – Alun Lasem sangat dipadati pengunjung dan peserta.

BACA JUGA :  Kasus Pelecehan Seksual 17 Anak di Kota Jambi Dilimpahkan

HJL ini digerakan oleh komunitas pemerhati sejarah yaitu Yayasan Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB).

(Red)