Tim PKM Umaha Sidoarjo Beri Pendampingan Petani Kopi Wonosalam

6

Foto: Istimewa

ZONATERKINI.COM __ Dosen Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, Jawa Timur melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai bentuk tanggung jawab mendukung UMKM untuk dapat bersaing di pasar nasional dan Internasional serta mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kali ini tim peneliti dari Universitas Ma’arif Hasyim Latif Sidoarjo melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk mendukung strategi pengembangan petani kopi “Excelsa Wonosalam” di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Dalam program PKM ini, tim memilih satu mitra kelompok petani kopi yang bergerak di bidang usaha produksi kopi di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam.

Diketahui, Kecamatan Wonosalam adalah salah satu penghasil durian terbesar di Jawa Timur. Selain durian, Wonosalam juga merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Kabupaten Jombang. Salah satunya adalah kopi jenis Excelsa yang menjadi kopi terbaik ke-2 di Jawa Timur.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan mitra PKM, permasalahan utama yang dialami mitra PKM dalam aspek produksi yaitu mitra PKM belum menggunakan mesin produksi yang memiliki TTG (Teknologi Tepat Guna), seperti mesin pengupas biji kopi basah dan mesin penggiling pembuat bubuk kopi. Dalam aspek pemasaran yaitu mitra belum mempunyai branding label produk dan mitra belum mengetahui cara pemasaran menggunakan digital marketing untuk dapat memasarkan go Global. Dalam Aspek manajemen yaitu mitra belum memiliki aplikasi akuntansi penjualan secara digital.

Tim yang diketuai oleh Khairil Anam, S. Kom., M.Kom selaku Kaprodi Teknik Komputer UMAHA Sidoarjo dengan anggotanya Donny Arif, S.E., M.M selaku Kaprodi S1 Manajemen, dan dibantu oleh mahasiswanya Firman Andriansyah serta Fauzan Tri Yanto menjadikan UMKM sebagai salah satu fokus pemberdayaan dalam mendorong pasar produk lokal. Sehingga pelaku UMKM dapat semakin berkembang dan menjadi rantai pasok global. Hal Itu dibuktikan dengan tim PKM memberikan penyuluhan tentang pentingnya aspek higienitas dalam proses produksi kopi Excelsa go global serta melakukan pengadaan mesin pengupas biji kopi basah dan pengadaan mesin penggiling pembuat bubuk kopi.

BACA JUGA :  Libatkan Seluruh Warga Sekolah, KB-TK Al Muslim Rayakan HUT Ke-79 RI

Dalam aspek pemasaran tim PKM juga memberikan pelatihan branding pelabelan produk kopi dan memberikan pelatihan dalam pemasaran produk melalui digital marketing. Dalam aspek manajemen tim PKM akan memberikan pelatihan aplikasi akuntansi penjualan dan memberikan pendampingan pembuatan ijin usaha kepada mitra PKM.

Khairil Anam, S.Kom.,M.Kom sebagai ketua tim PKM berharap produk yang dihasilkan mitra semakin bervariasi dan mengembangkan inovasi variasi produk agar lebih banyak serta semakin diminati konsumen. Penggunaan brand logo atau label pada produk sangat mendukung dalam menunjang kualitas produk kopi excelsa. Sehingga pelaksanaan pengabdian ini dapat mendukung UMKM petani kopi Excelsa Go Global dan menjadikan kopi Excelsa makin populer di pasar nasional dan pasar Internasional,” Paparnya, Rabu (28/8).

Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam, Endrias Bambang mengatakan sebagai kawasan penghasil kopi, petani kopi Wonosalam terus berjuang menembus pasar nasional dan pasar dunia,” Ungkapnya.

Ia optimis produk Excelsa Wonosalam akan bisa sejajar dengan Robusta dan Arabica, serta menjadi menu favorit Coffeeshop tanah air. Kelompok Tani Desa Sumberjo menyambut baik dan sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan pengabdian ini di Desa Sumberjo.

Ia juga mengungkapkan, saat ini ada 30 petani dengan total lahan kopi mencapai 30 hektare lebih yang perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan tentang strategi pengembangan petani kopi Excelsa di Desa Sumberjo.

Yuyun salah satu petani kopi Desa Sumberjo mengungkapkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim PKM yang sudah memberikan mesin pengupas kulit kopi basah”, ujarnya.

Pemecahan biji kopi setelah di panen dari kebun Desa Sumberjo sebelumnya harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur. Selanjutnya biji kopi yang sudah kering akan di kupas kulitnya untuk diambil bijinya dengan cara di tumbuk secara manual untuk memecahkan kulit kopi tersebut. Proses pemecahan biji kopi di Desa Sumberjo membutuhkan waktu yang relatif lama, karena biji kopi harus di jemur terlebih dahulu. Apalagi cuaca di Sumberjo sering mendung atau hujan di musim kopi.

BACA JUGA :  SD Al Muslim Bersama BPBD Sidoarjo Adakan Kegiatan Kesiapsiagaan dan Simulasi Bencana Gempa Bumi

Yuyun sangat berharap kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini terus dilaksanakan di Desa Sumberjo untuk menjadikan Kopi Excelsa Wonosalam makin populer di pasar nasional dan internasional,” Tutupnya. (Red zt)