Foto: Dispenad.
ZONATERKINI.COM — Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han)., didampingi sejumlah pejabat utama (PJU) Kodam, bersama Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 H.M. Jusuf Kalla memotivasi para Wisudawan Sekolah Putri Darul Istiqamah (SPIDI) dan Sekolah Alam Darul Istiqamah (SADIQ), bertempat di Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Kota Makassar, Sabtu (3/6/2023).
Orasi Ilmiah Pangdam XIV/Hasanuddin pada Wisuda SPIDI-SADIQ ini, menyampaikan materi tentang penerapan sistem pendidikan antara pengetahuan umum dan spirit qurani.
Pada kesempatan ini Meyjen Totok mengatakan bahwa yang menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan adalah kemajuan teknologi. Karena itu, diharapkan warga negara tidak menjadi korban kemajuan teknologi namun dapat dikelola dan dapat dimanfaatkan untuk tingkatkan kualitas belajar.
Selanjutnya adalah kecanduan dengan medsos. Ia meminta penggunaan media sosial secara bijak dan sebagai sarana informasi dan tambah ilmu. Selain itu juga terhadap pergaulan/pengaruh lingkungan. Terkait hal ini, Mayjen Totok mengajak untuk tingkatkan kesadaran diri terhadap bahaya pergaulan bebas dan tingkatkan nilai-nilai keagamaan serta tingkatkan karakter dan komitmen.
“Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini, setidaknya ada lima hal, yakni meningkatkan iman dan takwa, penguatan hard skill, soft skill, memperdalam pengetahuan atau wawasan, dan penguasaan bahasa asing,” jelasnya.
Pangdam Hasanuddin pun terpukau pada sistem pendidikan yang diterapkan di SPIDI dan SADIQ. Menurutnya, sudah ada komparasi antara pengetahuan umum dan spirit qurani.
Di akhir orasinya, mantan Gubernur Akmil ini menyampaikan beberapa arahan sebagai pesan bagi para Wisudawan, diantaranya: Pertama, jadilah Putra-Putri yang bisa dibanggakan oleh orang tua, guru, bangsa dan negara. Kedua, jadi contoh dalam pola pikir, pola ucap, pola tindak dalam kehidupan bermasyarakat. Ketiga, tuntutlah ilmu setinggi mungkin dan imbangi dengan karakter/moral yang kuat. Keempat, jalin kebersamaan, jangan berfikir egois, dan kelima, jadilah generasi muda yang cerdas, profesional, adaptif dan capable sebagai aset bangsa dan negara. (Dispenad)